Vera Farah Bararah - detikHealth
Jakarta, Sabun mandi seharusnya berfungsi untuk membersihkan kulit
seseorang dari berbagai macam debu dan kotoran. Tapi tak jarang bahan yang
terkandung di dalam sabun mandi justru menjadi pemicu timbulnya alergi
(alergen).
Alergen yang terkandung dalam sabun kulit dapat menyebabkan dermatitis
yaitu suatu peradangan di kulit yang menimbulkan kemerahan, gatal atau bentol
kecil-kecil yang berisi cairan.
Dermatitis bisa disebabkan adanya kontak alergen dengan tubuh melalui
kulit sehingga menyebabkan peradangan, jika penggunaannya tetap dilanjutkan
maka berpotensi menyebabkan masalah kulit yang lebih parah.
Salah satu cara tercepat untuk mengembangkan dermatitis adalah
seringnya kontak kulit dengan sesuatu yang dapat memicu timbulnya alergi, salah
satunya melalui sabun mandi.
Seperti dikutip dari Howstuffworks, Senin (22/3/2010) ada beberapa
bahan dari sabun mandi yang sering menjadi pemicu timbulnya alergi, yaitu:
1. Sodium lauryl sulfate (SLS)
SLS adalah bahan yang umum ditemukan dalam sabun atau sampo. SLS adalah
sejenis detergen yang berfungsi memecah minyak dan lemak, fungsi lain dari
bahan ini adalah membuat sabun berbusa ketika digosok ke tubuh.
Beberapa mitos mengungkapkan bahwa minyak di tubuh bersifat kotor
sehingga harus dihilangkan, tapi sebenarnya manusia masih membutuhkan minyak
dalam jumlah tertentu sebagai perlindungan. Namun SLS bekerja dengan cara
memecahkan zat berminyak yang dianggap asing termasuk lapisan minyak yang
menjaga agar kulit tidak kering.
Jika SLS yang digunakan terlalu berlebihan akan melemahkan lapisan
minyak yang menjadi penghalang masuknya unsur alergen dari luar, sehingga
benda-benda asing dari luar bisa masuk dengan mudahnya.
2. Paraben
Paraben merupakan salah satu zat yang diproduksi secara alami dari kelompok
ester, zat ini digunakan sebagai bahan pembuat sabun, sampo, pasta gigi serta
deodoran. Reaksi alergi yang timbul memang jarang terjadi, namun jika sering
digunakan akan meningkatkan kemungkinan reaksi alergi. Paraben juga sering
dikenal dengan nama parahydroxybenzoic.
3. Balsam Peru (myroxylon)
Bahan ini digunakan sebagai campuran sabun, sampo dan parfum yang
membantu memperlambat penguapan. Sekitar 60-70 persen balsam peru dibuat dari
senyawa cinnamein yang sudah dikenal berpotensi menyebabkan alergi, sementara
30-40 persennya tidak diketahui terbuat dari resin apa. Gejala reaksi yang
paling umum adalah eksim di tangan atau ruam merah di kulit.
4. Wewangian
Bahan wewangian ini biasanya campuran dari ester, aldehid, keton, amina
dan bahan lainnya, sehingga sulit untuk menentukan bahan mana yang menimbulkan
alergi. Pewangi sebenarnya tidak benar-benar berkontribusi terhadap pembersihan
kulit, tapi hanya sebagai bahan tambahan saja. Reaksi alergi yang ditimbulkan
dari bahan ini adalah kulit kering dan gatal.
Jika setelah mandi kulit menjadi kering, gatal atau muncul ruam-ruam
merah, maka sebaiknya periksa kandungan dari sabun mandi yang digunakan. Karena
ada kemungkinan salah satu kandungannya bersifat alergen bagi Anda.
Sumber :
health.detik.com/read/2010/03/22/175626/1323065/766/bahan-bahan-di-sabun-mandi-yang-memicu-alergi
Bynaturael Products:
Natural Shampoo |
Liquid Castile Soap |
No comments:
Post a Comment