Jeems
Suryadi Gani – detikHealth
Jakarta, Kita tahu bahwa olahraga baik untuk kesehatan otak. Tetapi
kebanyakan studi tentang olahraga dan kesehatan otak hanya fokus pada efek dari
berlari, berjalan, dan aktivitas aerobik lainnya. Kini, eksperimen terbaru
mengatakan bahwa latihan menahan beban bisa memperlambat penuaan beberapa
bagian dari otak kita.
Otak kita adalah organ yang dinamis, menambah dan melepaskan neuron dan
koneksi sepanjang usia kita. Mereka merombak dan memperbaiki diri secara
konstan, mengikuti gaya hidup kita, termasuk ketika kita berolahraga.
Tetapi seperti bagian tubuh lainnya, otak akan semakin melemah seiring
bertambahnya waktu. Banyak studi neurological yang menemukan bahwa, pada usia
pertengahan, kebanyakan dari kita mulai mengalami lesi atau luka terkait penuaan pada otak bagian sumsum
tulang, yang menjadi material penghubung bagian otak satu dengan lainnya. Lesi
bisa melebar dan bertambah setiap tahunya, menyusutkan sumsum otak dan
mempengaruhi kemampuan berpikir kita. Studi neurological menemukan bahwa orang
yang lebih tua memiliki banyak lesi, dan kemampuan kognitifnya buruk.
Teresa Liu-Ambrose, profesor terapi fisik dan direktur dari Aging,
Mobility, and Cognitice Neuroscience Laboratory di University of British
Columbia, Vancouver, tertarik dengan angkat beban sebagai latihan yang bagus
untuk sumsum otak. Karena angkat beban bagus untuk kekuatan dan membangun otot.
Otot kita, sama seperti otak, bisa menyusut seiring penuaan, berpengaruh pada
bagaimana kita bergerak. Penambahan usia juga mengindikasikan dan berkontribusi
pada penurunan kesehatan otak, termasuk dalam sumsum tulang kita.
Untuk menguji idenya, ia dan kerabatnya bekerja sama dengan sebuah
kelompok besar yang berisikan wanita-wanita sehat dengan usia 65 dan 75, yang
sudah terdaftar dalam studi kesehatan sebelumnya yang ia juga pimpin, dan
setidaknya sudah sekali dipindai otaknya. Dalam studi yang dipublikasi lewat
The Journal of the American Geriatrics Society, peneliti memusatkan perhatian
kepada 54 wanita, yang menunjukan lesi pada sumsum otak mereka. Peneliti
menguji riwayat data dari kegesitan dan stabilitas para wanita, dan kemudian
secara acak menjadikan mereka tiga kelompok.
Kelompok pertama, program mingguannya adalah angkat beban ringan dan
latihan penurunan beban tubuh. Kelompok dua mengambil latihan beban yang sama
secara rutin selama dua kali seminggu. Dan kelompok ketiga, sebagai tim
kontrol, memulai selama dua kali seminggu latihan peregangan dan keseimbangan.
Kemudian, mereka melakukan latihan rutin selama setahun dan pada akhir
dilakukan kembali pemindaian otak dan uji kemampuan berjalan.'
Hasilnya memuaskan. Wanita pada grup kontrol, yang fokus pada
keseimbangan dan fleksibilitas, menunjukkan progres yang mengkhawatirkan pada
jumlah lesi pada sumsum otak mereka. Begitu pula dengan wanita ang berlatih
angkat beban seminggu sekali.
Tetapi, mereka yang berlatih dua kali seminggu menunjukkan secara
signifikan sedikit penyusutan dari
sumsum otak dibanding wanita lainnya. Lesi mereka memang tetap bertumbuh dan
berlipat, tetapi tidak terlalu banyak. Mereka juga berjalan lebih cepat dan
lancar dibanding dua kelompok lain.
"Penemuan ini menyarankan bahwa angkat beban bisa secara
bermanfaat mengubah struktur otak, tetapi ada batas latihan minimal yang harus
dicapai," ucap dr. Liu-Ambrose seperti dikutip dari New York Times pada
Jumat (23/10/2015).
Kunjungan sekali ke gym mungkin tidak cukup, tetapi dua kali seminggu
akan sangat cukup. "Bagaimanapun, latihan angkat beban jelas sangat
bermanfaat untuk kesehatan otak. Kita hanya tinggal meningkatkan apresiasi
terhadap betapa bermanfaatnya olahraga bagi kita," ungkap dr. Liu-Ambrose.
http://health.detik.com/read/2015/10/23/083504/3051354/763/olahraga-angkat-beban-sangat-berguna-untuk-otak-manusia
Bynaturael Products:
Liquid Castile Soap with essential oil |
Liquid Castile Soap |
No comments:
Post a Comment