Jan 27, 2016

4 Mitos Soal Sarapan yang Masih Dipercaya Meski Tidak Benar


Muhamad Reza Sulaiman – detikHealth

Jakarta - Sarapan merupakan pilar utama seseorang untuk menjalani aktivitas harian. Dengan sarapan, orang akan memiliki cukup energi dan tidak mengganggu ritme tubuh.

Manfaat sarapan sendiri sudah dibuktikan oleh berbagai penelitian. Sarapan diketahui dapat mencegah kenaikan berat badan, membuat orang lebih tenang serta menjaga fokus saat beraktivitas.

Meski begitu masih banyak kesalahpahaman soal sarapan, termasuk mitos-mitos yang beredar. Dikutip dari CNN, Senin (19/10/2015) ahli gizi Cynthia Sass mengungkap 4 mitos soal sarapan yang terbukti tidak benar namun tetap dilakukan oleh orang-orang.

1. Tak sarapan untuk kurangi kalori
Menghitung kalori menjadi elemen paling penting dalam diet sehat. Karena itu, banyak orang yang melewatkan sarapan agar asupan kalori dalam sehari tak melebihi anjuran.

Padahal hal ini terbukti tidak benar. Tidak sarapan memang akan mengurangi jumlah asupan kalori. Meski begitu, hal ini malah memicu otak untuk mencari asupan kalori yang berlebihan saat makan siang. Orang akan lebih tergoda dengan makanan yang tinggi kalori dan lemak dan akhirnya malah melebihi asupan kalori yang dianjurkan.

Solusinya, carilah menu sarapan yang tidak mengandung kalori tinggi. Energy bar, buah atau sereal merupakan alternatif sarapan yang baik.

2. Sarapan harus mengandung karbohidrat
Karbohidrat menjadi primadona saat sarapan karena dianggap sebagai sumber energi. Anggapan ini tidak salah, namun bukan berarti Anda harus selalu mengonsumsi karbohidrat saat sarapan.

Menurut American Heart Association, asupan tinggi karbohidrat seperti kue, bolu, roti dan sejenisnya berpotensi mengandung kadar gula yang besar. Konsumsi gula dan karbohidrat yang besar akan meningkatkan kadar gula darah dengan cepat, dan berisiko tinggi bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Solusinya, bijak-bijaklah mengonsumsi karbohidrat di pagi hari. Jika Anda senang sarapan dengan roti, hindari pemanis tambahan dari selai.

3. Buah tak penting saat sarapan
Banyak yang menganggap asal sarapan dengan menu sehat, konsumsi buah atau sayuran tak lagi diperlukan. Padahal menurut pakar dari Better Health Foundation, anggapan ini tidaklah benar.

Asupan utama dari buah adalah kandungan vitamin dan serat. Kebutuhan vitamin dan serat tak bisa dipenuhi hanya dari menu makanan Anda saja.

Oleh karena itu makanlah minimal satu buah sebelum Anda keluar rumah. Alternatif lainnya adalah memasukkan sayuran dalam omelet saat sarapan atau membuat smoothies dari buah dan sayur.

4. Sarapan terlalu sedikit
Terlalu banyak konsumsi karbohidrat saat sarapan memang tidak baik. Namun jangan sampai Anda mengurangi menu sarapan sehingga menjadi tidak bermakna.

Sarapan dengan yogurt dan buah tidak akan memenuhi kebutuhan karbohidrat dan protein Anda untuk satu hari. Sarapan yang terlalu sedikit juga akan memancing nafsu makan yang lebih besar saat makan siang dan makan malam.

Karena itu coba seimbangkan menu sarapan Anda dengan protein, lemak sehat dan karbhidrat. Omelet isi sayuran merupakan alternatif menu sarapan yang seimbang.

http://health.detik.com/read/2015/10/19/090638/3047169/763/5/4-mitos-soal-sarapan-yang-masih-dipercaya-meski-tidak-benar

Bynaturael Products:
Liquid Castile Soap with essential oil
Liquid Castile Soap
This document is provided for reference purposes only and not necessarily reflect the opinion of bynaturael’s team . Train your mind to test every thought and keep on searching the final truth that satisfies the conscience inside you. Please visit our blog: bynaturael.blogspot.com

No comments:

Post a Comment