Dec 30, 2014

Yoga may guard against heart disease, study finds


Doing yoga may be a good way to protect against heart disease, particularly if you cannot do more vigorous exercise, research suggests. A review in the Netherlands of 37 studies involving nearly 3,000 people found yoga was independently linked to a lowering of heart risk factors such as high blood pressure and cholesterol. Yoga does not count towards the recommended physical activity that we should all do each week.

Experts say it may still be beneficial.

Yoga is an ancient form of exercise that focuses on strength, flexibility and breathing to boost physical and mental wellbeing. There are lots of different types of yoga - tantric, Hatha and Ashtanga to name a few - but most are not strenuous enough to count towards the 150 minutes of moderate-intensity aerobic activity the government says we should get each week to give our heart and lungs a workout.

Yoga does count as a muscle strengthening exercise - something the same guidelines say we should do on two or more days a week, every week.

Calming
Prof Myriam Hunink, from Erasmus University Medical Center in Rotterdam, set out to investigate what effect, if any, yoga might have on heart health.

Compared with no exercise, yoga had significant benefits - it was linked to a lower risk of obesity, high blood pressure and raised cholesterol, the European Journal of Preventive Cardiology reports.

When pitched against other types of exercise, such as brisk walking or jogging, yoga was no better or worse based on the same measures of heart risk.

Prof Hunink said: "These results indicate that yoga is potentially very useful and in my view worth pursuing as a risk improvement practice."

It is not clear why yoga might be beneficial, but experts say it could be down to its calming effect. Stress has been linked to heart disease and high blood pressure.

Maureen Talbot, senior cardiac nurse at the British Heart Foundation, said: "The benefits could be due to working the muscles and breathing, which can bring more oxygen into the body, leading to lower blood pressure.

"A larger study is recommended though to assess the effects of yoga more fully."

She said the benefits of yoga on emotional health were well-established.

http://www.bbc.com/news/health-30475999

Bynaturael Products:
Liquid Castile Soap with essential oil
Liquid Castile Soap
This document is provided for reference purposes only and not necessarily reflect the opinion of bynaturael’s team . Train your mind to test every thought and keep on searching the final truth that satisfies the conscience inside you. Please visit our blog: bynaturael.blogspot.com

Bahan Kimia Berbahaya, Paraben & Formalin, Pengawet Kosmetik


Nancy Junita

Bisnis.com, JAKARTA— Perusahaan kosmetik raksasa dunia, Revlon, mengumumkan telah menarik 2 bahan kimia berbahaya dari produk kosmetiknya. Seperti dilansir Time, Kamis (18/12/2014), dan Medicaldaily.com, Jumat (19/12/2014), dua bahan kimia berbahaya itu adalah dua rantai panjang paraben, dan formaldehid.

Penarikan dua bahan kimia berbahaya itu setelah ada desakan dari aktivis lingkungan Environmental Working Group (EWG) untuk menarik bahan kimia berbahaya itu. Pasalnya, paraben menimbulkan gangguan endokrin, sedangkan formaldehid menyebabkan kanker.

Informasi yang dilansir wikipedia.org, paraben adalah istilah yang digunakan dalam bahasa sehari-hari dari industri bahan kimia khusus untuk menggambarkan serangkaian parahydroxybenzoates atau ester asam parahydroxybenzoic (juga dikenal sebagai asam 4-hidroksibenzoat).

Paraben banyak digunakan sebagai pengawet oleh industri kosmetik dan farmasi. Paraben adalah pengawet yang efektif dalam berbagai jenis formula.

Senyawa ini, dan garamnya, digunakan terutama untuk bakterisida dan fungisida properti. Zat ini dapat ditemukan dalam shampo, pelembab komersial, gel cukur, pelumas pribadi, obat topikal, semprot solusi tanning, makeup, pasta gigi. Juga digunakan sebagai aditif makanan.

Formalin
Formalin atau formaldehid adalah larutan tak berwarna, mudah larut dalam air, mudah menguap, dan mempunyai bau yang tajam. Formalin merupakan larutan komersial dengan konsentrasi 10-40% dari formaldehid. Formalin termasuk golongan aldehida suku pertama dengan rumus kimia ; H-CH=O

Formalin mempunyai banyak nama kimia diantaranya adalah : Formol, Methylene aldehyde, Paraforin, Morbicid, Oxomethane, Polyoxymethylene glycols, Methanal, Formoform, Superlysoform, Formic aldehyde, Formalith, Tetraoxymethylene, Methyl oxide, Karsan, Trioxane, Oxymethylene dan Methyleneglycol.

Penggunaan formalin sudah sangat umum dalam kehidupan sehari-hari maupun industri. Zat ini sangat luas pemanfaatannya karena sifat oksidator yang cukup kuat  dari gugus aldehid (karboksil). Sifat oksidator inilah yang menyebabkan secara luas formalin digunakan untuk antiseptik, germisida, dan pengawet.

Sebagai anti bakteri atau pembunuh kuman (germisida), formalin dimanfaatkan untuk pembersih lantai, kapal, gudang dan pakaian, pembasmi lalat dan berbagai serangga lain. Dalam dunia fotografi biasaya digunakan untuk pengeras lapisan gelatin dan kertas. Dalam industri, digunakan sebagai bahan baku pembuatan pupuk dalam bentuk urea, bahan pembuatan produk parfum, pengawet produk kosmetika, pengeras kuku dan bahan untuk insulasi busa. Formalin juga dipakai sebagai pencegah korosi untuk sumur minyak. Di bidang industri kayu sebagai bahan perekat untuk produk kayu lapis (plywood).

Di industri perikanan, formalin digunakan untuk menghilangkan bakteri yang biasa hidup di sisik ikan. Akibat penggunaan yang berlebihan, kemungkinan masih ada sisa-sisa formalin pada tubuh ikan dan bila tidak dibersihkan secara seksama dapat ikut termakan. (Bisnis.com)

http://lifestyle.bisnis.com/read/20141222/106/384899/bahan-kimia-berbahaya-paraben-formalin-pengawet-kosmetik

Bynaturael Products:
Liquid Castile Soap with essential oil
Liquid Castile Soap
This document is provided for reference purposes only and not necessarily reflect the opinion of bynaturael’s team . Train your mind to test every thought and keep on searching the final truth that satisfies the conscience inside you. Please visit our blog: bynaturael.blogspot.com

Dec 19, 2014

5 Aturan 'Makan Bersih' agar Tubuh Selalu Sehat dan Berat Ideal



Hestianingsih – wolipop

Jakarta - Clean eating kini menjadi salah satu alternatif diet sehat yang cukup booming di kalangan health enthusiast. Pola makan berbasis wholefood, tanpa pestisida, tanpa bahan pengawet dan perasa buatan diyakini bisa membantu tubuh dapatkan nutrisi terbaik dari makanan untuk sehat dalam waktu lama sekaligus bantu dapatkan bentuk tubuh ideal.

"Ketika kita sehat maka tubuh akan mencari sendiri berat badan idealnya," ujar praktisi yoga dan food combining Erikar Lebang.

Menjalani clean eating tak sekadar makan makanan yang kaya nutrisi dan rendah kalori. Ada beberapa ketentuan yang perlu diikuti agar Anda bisa 'makan secara bersih' dan tubuh pun mendapatkan manfaat yang optimal dari makanan yang Anda asup. Seperti apa clean eating yang sebaiknya diterapkan?

1. Pilih Makanan yang Tidak Diproses Pabrik
Makanan hasil olahan pabrik biasanya mengandung banyak gula, garam, lemak serta bahan-bahan kimia. Bentuk aslinya juga telah banyak berubah sehingga nutrisi yang diserap tubuh pun berkurang drastis. Maka dari itu perbanyaklah makanan utuh yang belum mengalami banyak pemrosesan seperti buah dan sayur segar, biji-bijian, kacang-kacangan, telur ayam kampung, gandum utuh, beras merah, daging organik, susu yang berasal dari sapi organik dan minyak tumbuhan (minyak zaitun, canola, minyak kelapa murni).

2. Usahakan Organik
Anda tidak perlu memaksakan untuk mengonsumsi makanan yang 100 persen organik, namun setidaknya 50-60 persen dari keseluruhan bahan makanan yang Anda gunakan. Organik, berarti bahan makanan tersebut bebas pestisida, ditanam di lahan yang tidak merusak lingkungan, bebas rekayasa genetik dan ditanam secara natural oleh petani lokal.

3. Makan Secukupnya
Sesehat apa pun makanan, apabila mengonsumsinya secara berlebihan efeknya tetap tidak baik bagi tubuh. Makanlah dengan porsi sesuai kebutuhan dan perbanyak asupan seratnya. Marisaa Lippert, RD, pemilik Nourish Kitchen + Table menyarankan untuk membagi piring menjadi seperlima. Tiga perlima bagian haruslah diisi dengan sayur dan buah, sementara satu perlima bagian protein, dan satu perlima sisanya karbohidrat kompleks.

4. Teliti Sebelum Membeli
Menerapkan clean eating, bukan berarti Anda harus selalu menyuplai bahan makanan dari petani lokal langsung atau menanamnya di pekarangan rumah. Jika tinggal di kota besar, hal tersebut tentu sulit untuk dilakukan. Solusinya adalah berbelanja di supermarket yang khusus menjual bahan-bahan organik atau teliti membaca informasi gizi pada tabel kemasannya. Lihat juga daftar bahan-bahannya, pilihlah produk yang tidak mengandung terlalu banyak bahan atau istilah asing. Semakin sedikit daftar bahan yang tertera dan Anda kenali istilahnya di kemasan berarti produk tersebut lebih alami dan tidak mengandung pewarna serta perasa buatan.

5. Cara Memasak
Proses memasak bisa mengubah kandungan nutrisi di dalam makanan tapi tidak selalu berarti buruk. Sejumlah nutrisi mungkin akan hilang jika dipanaskan seperti vitamin C atau lycopene. Jadi akan lebih baik jika Anda mengonsumsi makanan secara mentah segar. Namun jika tidak terbiasa, Anda bisa memasak dalam waktu cepat misalnya mengukus brokoli atau wortel hanya beberapa menit saja. Bisa juga menumis sayuran dan bahan hewani dengan sedikit minyak, namun waktunya tetap dibatasi paling lama 10 menit. Hindari memasak dengan cara deep frying atau merebus dalam waktu lama karena bisa menghilangkan nutrisi serta kandungan seratnya. Gunakanlah bumbu-bumbu alami yang berasal dari rempah-rempah segar seperti kunyit, kencur, lengkuas, bawang merah-bawang putih, jahe, kemiri, merica, dan sebagainya. Hindari menggunakan bumbu siap pakai karena umumnya mengandung bahan pengawet, perasa dan pewarna buatan.

http://wolipop.detik.com/read/2014/12/09/164005/2772335/849/5-aturan-makan-bersih-agar-tubuh-selalu-sehat-dan-berat-ideal

Bynaturael Products:
Liquid Castile Soap with essential oil
Liquid Castile Soap
This document is provided for reference purposes only and not necessarily reflect the opinion of bynaturael’s team . Train your mind to test every thought and keep on searching the final truth that satisfies the conscience inside you. Please visit our blog: bynaturael.blogspot.com

Why is sugar so addictive?


We all know how tempting it can be to have one too many chocolates or an extra slice of cake, even when we know it would be healthier not to. But what drives this craving for sweet treats?

Many scientists suggest that we are primed to desire sugar at an instinctive level as it plays such a vital role in our survival. Our sense of taste has evolved to covet the molecules vital to life like salt, fat and sugar. When we eat food, the simple sugar glucose is absorbed from the intestines into the bloodstream and distributed to all cells of the body.

Glucose is particularly important to the brain as it provides a major source of fuel to the billions of neuronal nerve cells. Neurons need a constant supply from the bloodstream as they don't have the ability to store glucose themselves. As diabetics know, someone with low blood sugar can quickly lapse into a coma.

Bizarrely, scientists have found even just the taste of sugar can give our brains a boost. Tests have shown that participants who swill water sweetened by sugar around their mouths perform better on mental tasks than when they gargle artificially sweetened water.

Our love/hate relationship with sugar
Our tricky relationship with sugar starts at birth, as we are born with a sweet tooth.

A recent study from Washington University, found that newborns have a distinct preference for sweet flavours over other flavours, while children enjoy sugary foods far more than adults. Many scientists believe a child's preference for sweet things is an evolutionary hangover, as youngsters who preferred high-calorie foods in times gone by would have had a better chance of survival when food sources were unreliable.

The problem now is that refined sugar is too readily available and this could be part of the reason why childhood obesity rates have soared. Healthcare professionals now recommend that parents avoid giving babies sweet things to eat or drink to try to stop them developing a preference for them early in life.

Why do some people binge on sugar?
Eating too much sugar can lead to unhealthy eating patterns. Sugar can be a mood-booster as it prompts the body to release the 'happy hormone' serotonin into the blood stream.

The instant 'lift' we get from sugar is one of the reasons we turn to it at times of celebration or when we crave comfort and reward.

However, the pleasant sugar rush triggers an increase in insulin as the body strives to bring blood glucose levels back to normal. This has the knock-on effect of causing a 'sugar crash' and makes many crave yet more sugar, which can lead to a cycle of binge-eating.

We don't know when enough is enough
Added to this, our bodies aren't able to tell when we've had enough of certain types of sugar. Researchers have found that food and drinks sweetened with the simple sugar fructose do not trigger the same sense of fullness as other foods with similar calories.

A study from Yale University found that while glucose suppressed the parts of the brain that make us want to eat; fructose did not. The test participants also reported feeling more satisfied after consuming glucose compared to fructose. Taken together these two aspects increase the risk of overeating.

Many processed foods are excessively sweetened by sucrose, which contains 50% fructose. In fact you may be surprised by just how much sugar is hidden in common foods.

So next time you get caught with your hand in the cookie jar, at least you'll know why.

So how much is too much?
The body is unable to distinguish between natural sugar found in fruit, honey, or milk, and processed sugar from sugar cane or beet.

All sugars are broken down by the body into glucose and fructose and are processed in the liver. Sugars are converted into glycogen or fat for storage, or kept as glucose in the blood for use in the body's cells. So it's the quantity you consume that makes the difference to your health.

According to the NHS, added sugars shouldn't make up more than 10% of the energy you get from food and drink each day. This is whether it comes from honey, fruit juice and jam, or soft drinks, processed foods or table sugar.

This works out at about 70g a day for men and 50g for women, although this can vary depending on your size, age and how active you are. Fifty grams of sugar is equivalent to 13 teaspoons of sugar a day, or two cans of fizzy drink, or eight chocolate biscuits.

When in the supermarket it's worth remembering that product is classed as high in sugar if it contains more than 15g in 100g and low in sugar if it has less than 5g per 100g.

Source: http://www.bbc.co.uk/science/0/21835302

Bynaturael Products:
Liquid Castile Soap with essential oil
Liquid Castile Soap
This document is provided for reference purposes only and not necessarily reflect the opinion of bynaturael’s team . Train your mind to test every thought and keep on searching the final truth that satisfies the conscience inside you. Please visit our blog: bynaturael.blogspot.com

Dec 18, 2014

Mau tahu rahasia awet muda? Kurangi konsumsi kalori


Reporter : Febrianti Diah Kusumaningrum


Merdeka.com - Menjadi tua memang proses alami yang tidak bisa ditolak oleh semua manusia. Begitu pula dengan Anda. Terkadang muncul beberapa ketakutan menjadi tua seperti datangnya berbagai macam penyakit, tidak bisa bergerak lagi secara aktif, hingga perubahan fisik. Hal terakhir inilah yang kemudian membuat banyak orang menolak untuk menjadi tua, apalagi dengan datangnya penuaan dini.

Sebuah penelitian yang dilansir dari dailymail.co.uk menemukan sebuah rahasia agar Anda terhindar dari penuaan dini dan selalu terlihat awet muda. Rahasia tersebut adalah dengan membatasi jumlah kalori yang dikonsumsi.

"Diet rendah kalori mampu memperlambat proses penuaan dini dengan cara mempengaruhi gen tubuh. Kami menemukan bahwa diet kalori bermanfaat untuk mengaktifkan gen tubuh Anda yang berhubungan dengan cara kerja otak dalam melawan penuaan serta memperpanjang usia," ujar Dr Stephen Ginsberg, seorang neuroscientist di New York University Langone Medical Centre yang memimpin penelitian ini. "Penelitian kami menunjukkan bagaimana pembatasan kalori yang dikonsumsi mampu meningkatkan tingkat ekspresi dan keaktifan gen mamalia."

Dr Ginsberg pun menjelaskan bahwa mengurangi konsumsi kalori bukan berarti Anda mengurangi jumlah makanan. Namun Anda selektif dalam memilih makanan. Buah dan sayur merupakan jenis makanan yang rendah kalori sehingga bisa Anda konsumsi sebanyak mungkin. Hasilnya selain terhindar dari penuaan dini, Anda juga bisa terhindar dari penyakit kronis seperti penyakit jantung, stroke, tekanan darah tinggi, hingga kanker.

http://www.merdeka.com/sehat/mau-tahu-rahasia-awet-muda-kurangi-konsumsi-kalori.html

Bynaturael Products:
Liquid Castile Soap with essential oil
Liquid Castile Soap
This document is provided for reference purposes only and not necessarily reflect the opinion of bynaturael’s team . Train your mind to test every thought and keep on searching the final truth that satisfies the conscience inside you. Please visit our blog: bynaturael.blogspot.com